Toko Online busana Muslim Murah

Wednesday, July 2, 2014 0 comments

Jendela Rumah Sakit

Dua orang pria yang menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.

Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.

Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya.Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi.Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah."

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu.Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk didekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.

Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.

"Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup" kata perawat itu.

Renungan : Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata, adalah layaknya pemicu, yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata, akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita, dalam berpikir, dan bertindak.

Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata, akan selalu hadir pada kita yang percaya.

Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.

(Sumber: 1001-motivasi.blogspot.com).
Saturday, December 28, 2013 0 comments

Tahukah engkau sayang

“Kamu gak capek pulang terus?”, tanya Carlos.
“Capek sih, tapi aku sudah terlanjur jatuh cinta dengan pekerjaanku ini. Aku bisa kok menikmatinya”, jawab Elia sambil duduk di samping kasur.
“Tapi, apa kamu bisa membagi waktu? Kasihan ‘kan anak kita ditelantarkan begitu saja. Kamu juga sering pulang lebih malam daripada aku, bahkan kadang lembur”, jelas Carlos sambil menutup buku yang sedang dibacanya dan melepas kacamatanya.
“Iya, aku tahu tapi kamu ngertiin aku juga dong. Ini adalah cita-citaku dari kecil dan setelah aku raih masa harus kulepaskan begitu saja? Aku sudah menunggu saat-saat seperti ini, aku telah menitinya dengan keringat dan kerja keras. Kamu juga, bukannya kamu mendukung aku? Tapi, kenapa jadinya begini?”, jelas Elia sambil bangkit berdiri.
“Iya, iya. Aku mengerti jelas tentang apa yang kamu hadapi sekarang. Tapi lihat, sekarang kamu bukan hanya seorang wanita karier, tapi kamu juga merangkap sebagai istri dan ibu dari anak kita. Seenggaknya, aku mau kamu adil dan bijaksana. Jangan hanya terfokus pada pekerjaanmu.”
“Oh, jadi menurut kamu, selama ini aku gak adil? Membuatkan sarapan pagi dan menemani Amanda membeli keperluan sekolah, itu belum cukup?! Aku uda cukup berkorban, Carlos!”, teriak Elia sambil menunjuk dadanya sendiri.
“Shht, Amanda sudah tidur, nanti dia bangun. Lagi pula aku gak berpikir begitu. Aku cuma mau kamu mengurangi waktu kerja kamu. Toh, aku ‘kan juga sudah punya pekerjaan, masih cukup membiayai kita sekeluarga.”
“Apa kamu pikit sebuah pekerjaan itu hanya dinilai dari materi? Oh, jadi selama ini kamu pikir aku haus akan uang dengan pekerjaanku ini? Kalau kamu memang berpikir begitu, berarti kamu belum mengerti aku sepenuhnya.
***
Elia adalah seorang wanita karier yang sukses. Begitu suksesnya, ia harus mengorbankan kebahagiaannya yang sepatutnya ia dapatkan dengan keluarganya. Namun, untuk pekerjaannya sebagai arsitektur, ia menyanggupi konsekuensi itu. Sayang, suaminya yang awalnya mendukung pekerjaannya itu, lama kelamaan muak dengan keputusannya sendiri.
“Ma, hari ini ada rapat orangtua murid. Mama ingat ‘kan? Lagian ini hari Sabtu”, kata Amanda sambil mengunyah roti isinya.
“Aduh, mama gak bisa, Manda. Mama sibuk. Papa aja ya, yang ambilkan rapot Amanda. Mama sudah janji sama teman mama.”
“Mama juga sudah janji mau ambil rapotku, ‘kan? Mama yang bilang kalau aku dapat ranking satu, nanti mama beliin aku boneka Angry Birds. Tapi mana? Mama bohong!”, teriak Amanda sambil menahan tangis. Ia menjatuhkan sisa roti isinya dan berlari ke kamarnya sambil menangis.
“Amanda, mama belum selesai bicara”, tegur Elia sambil meletakkan tasnya di atas meja dan seketika menghentikan aktivitasnya.
“Ya sudah, nanti aku yang jelasin ke Amanda. Kamu pergi saja selesaikan pekerjaanmu dulu. Besok kita pergi jalan-jalan sekeluarga”, kata Carlos mencoba mencairkan suasana.
“Lah? Aku sibuk, mungkin aku lembur. Proyek ini harus cepat kuselesaikan. Aku gak bisa besok”, jelas Elia sambil mengernyitkan dahi.
“Terus kamu bisanya kapan? Kalau kamu memang serius dengan pekerjaanmu, bukan berarti kamu bisa telantarkan Amanda.”
“Hmm, aku lagi gak ada waktu untuk berdebat. Aku pergi dulu ya”, pamit Elia sambil membawa tas kerjanya tanpa basa-basi. Tanpa cium pipi ataupun sekadar senyum kepada Carlos.
Seketika ruang makan itu menjadi sepi. Tak lama, terdengar suara mobil dinyalakan dan semakin lama menghilang. Carlos hanya menghela napas memikirkan cara apa lagi agar Elia berubah seperti dulu. Seingatnya, beberapa bulan yang lalu Elia tidak seperti ini. Ia penuh perhatian terhadap Amanda, bahkan selalu mengantar dan menjemput Amanda tanpa mengeluh. Ia nyaris tidak pernah lembur, selalu pulang lebih awal dari pada Carlos. Tapi sekarang? Entah sampai kapan Carlos harus menahan diri melihat kelakuan Elia yang semakin larut dalam pekerjaannya. Atau, mungkinkah ia sedang menutupi sesuatu di balik pekerjaannya ini?
***
“Bersabarlah, semua akan kembali indah pada waktunya. Dia hanya sedang butuh waktu untuk dirinya sendiri. Biarkan dia menikmati pekerjaannya, toh hitung-hitung bisa menambah pendapatan keluarga kalian”,  kata Feodrova sambil memberikan segelas teh kepada Carlos.
“Tapi bila harus mengorbankan Amanda, sama saja bohong. Apa gunanya? Amanda itu masih kecil, dia masih butuh perhatian. Apa kamu gak merasa kasihan lihat Amanda menangis?”, tanya Carlos sambil menyeruput teh panasnya.
“Iya, tapi kamu mendukung dia ‘kan? Dia sudah memperlihatkan kesungguhannya di pekerjaannya ini, dia mencurahkan hati dan pikirannya tanpa setengah-setengah. Dia bersedia lembur walaupun dia capek. Dia tetap menyempatkan diri membuat sarapan bahkan terkadang mengantarkan Amanda ke sekolah.”
“Maaf Feo bila aku lancing tapi bukannya kamu sudah punya pengalaman seperti ini ‘kan? Bukannya perubahan seperti ini yang harus dicurigai? Bekerja untuk menghindari keluarga.”
Feodrova tersenyum kecil. “Lihatlah ke belakang sebentar, baru sekarang ‘kan ia meminta waktu untuk bekerja. Dulu ia sangat mengutamakan keluarga, mengurus segala sesuatunya dengan tulus.”
Selama ini, Feodrova yang meyakini Carlos untuk menghadapi masalah ini dengan kepala dingin. Dia paham tentang apa yang terjadi karena ia pernah mengalaminya. Pekerjaan menjadi topeng atas perselingkuhan suaminya. Tak heran, saat itu ia orang yang individualis dan terlalu egois untuk memikirkan suaminya. Bercerai bukan jalan yang ingin ditempuhnya, namun suaminya terlanjur menghamili anak orang.
Kejadian ini yang membuat ia lebih mudah mengerti keadaan Carlos sehingga ia berusaha membantu Carlos semampunya agar ia tak melakukan hal gila, mengingat ia telah memiliki buah hati.
“Feo, aku rasa cuma kamu yang bisa mengerti aku.” Kali ini Feodrova tersenyum kecil lagi dan menundukkan lalu menggelengkan kepalanya.
Taman di rumah itu seolah kehabisan oksigen. Carlos merasa panas dan segala peluh bercucuran di badannya. Ia skeptis dengan pertanyaan yang akan digunakannya kepada Feodrova. Sebab sejujurnya, hanya ketenangan hati yang didapatnya bila bersama Feodrova.
“Feo, maukah kamu menikah denganku?”
“Plaaakk!”
Feodrova tak percaya atas apa yang didengarnya. Seluruh badannya berguncang. Ia melangkah mundur, menjauhi Carlos.

“Jangan gila kamu, Carlos! Kamu sudah beristri, sudah punya anak! Bagaimanapun alasanmu, kamu tidak bisa menceraikan Elia!”
“Siapa bilang aku harus menceraikan Elia?”
“Jadi, maksud kamu?”, tanya Feodrova keheranan sebelum melanjutkan, “Kamu bodoh atau memang bajingan? Wanita mana yang rela dimadu? Maksudku kamu tetap harus bersama Elia, mempertahankan pernikahanmu bagaimanapun keadaannya tanpa aku.”
“Carlos…”, kata Elia dengan pelan.
Keadaan semakin mencekam. Baik Carlos maupun Feodrova langsung menengok pada Elia dengan penuh rasa terkejut. Ternyata Elia pulang lebih awal dan ia sudah berdiri di ruang tamu sejak tadi. Tanpa berkata-kata, Elia berjalan menuju kamarnya seolah tak ada yang terjadi. Baru saja Elia hendak menutup pintu, Carlos menahannya.
“Dengar penjelasanku dulu”, kata Carlos.
“Kamu mau jelasin apa lagi? Semua sudah jelas! Dan aku gak mau dimadu!”, teriak Elia.
Mendadak suasana menjadi hening. Tak ada pembicaraan untuk sementara waktu. Mereka saling diam dan saling berhadapan namun tak saling melihat satu sama lain, hingga Carlos memutuskan memulai pembicaraan kembali.
Carlos menghela napas. “Baik. Kita cerai”, kata Carlos dengan pelan tapi jelas.

Elia tak bisa bernapas, dadanya berdebar semakin kencang. Ia menggigit bibir bawahnya dan menatap kosong ke lantai. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Ia tak menyangka bahwa kata-kata itu akan keluar dengan mudahnya dari mulut Carlos.
“Aku terima bila memang begitu adanya keputusanmu. Mungkin aku memang terlalu memikirkan pekerjaan tapi aku melakukan semua itu karena…”, kata Elia sambil menahan tangis dan memegang dadanya.
“Karena?”, tanya Carlos dengan khawatir sambil mendekati Elia.
“Karena umurku sudah tidak panjang lagi. Aku tidak mau kalian tahu aku mengidap kanker payudara. Aku sengaja bekerja untuk mengalihkan pikiranku. Tapi, sudahlah. Kamu jalani saja kehidupanmu. Jangan pedulikan aku.”
Tiba-tiba, Carlos merengkuh Elia. Beribu maaf terucap oleh Carlos atas perbuatan dan keputusan bodohnya tadi yang diucapkannya tanpa pikir panjang. Ia berjanji akan merawat Elia dengan sepenuh hati.
***
Beberapa bulan kemudian, selepas proyeknya yang berjalan sukses, Elia tak mengundurkan diri . Ia tetap bekerja seperti biasanya namun tak pernah lembur lagi. Ia menghabiskan waktunya bersama Carlos dan Amanda setiap akhir minggu. Dengan tawa dan penuh kasih di antara mereka.
Setahun kemudian, Elia dipanggil Tuhan. Ia tak terlihat sedih di saat menghembuskan napas terakhirnya. Sebaliknya, ia terlihat begitu tenang. Tanpa tangis kesedihan pun Carlos melepas Elia. Kini, Carlos sadar bahwa cinta tak harus memiliki dan tak selamanya terungkap melalui perbuatan. Karena dengan percaya, kasihlah yang akan menjawab semua pertanyaan dan membuka mata kita.
Tolong “share” ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada kisah di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.
sumber : kompasiana.com
Thursday, December 26, 2013 0 comments

Cerita Alunan Musik yang merdu

alunan musik yang merduAda seorang kakek yang tinggal di desa terpencil, ia memiliki seorang anak yang telah pindah ke kota dan menetap disana. Belum pernah sekali –kali pun si kakek mengunjungi kota, tempat anaknya tinggal. Pada akhir tahun, sang anak mengundang ayahnya yang telah tua itu untuk berkunjung ke rumahnya. Anaknya berpikir tentu sangat menyenangkan apabila dapat merayakan tahun baru bersama ayahnya itu.

Kakek merasa gembira setibanya di kota tempat tinggal anaknya, disana banyak hal baru yang belum pernah dilihatnya seumur hidupnya, berbagai pertunjukan menarik dan bangunan – bangunan megah terdapat di kota. Suatu hari sang kakek berjalan – jalan sendirian ke luar rumah, tiba – tiba ia mendengar bunyi yang amat tidak menyenangkan, amat sumbang menurutnya. Ia pun mencari sumber bunyi tersebut, ternyata suara itu berasal dari seorang anak yang sedang belajar memainkan alat musik biola. Kakek pun berpikir bahwa itu alat musik terburuk yang pernah ada, “Aku tidak mau lagi mendengar alat musik itu”, gerutunya.

Beberapa hari kemudian ia berjalan – jalan bersama anaknya. Mereka pergi untuk menikmati Festival Tahun Baru di pusat kota. Datanglah seorang artis dengan biolanya untuk menampilkan pertunjukan. Anaknya mengajak ia menonton, kakek pun menjadi tidak senang melihat hal tersebut. Namun ketika artis itu menggesek biolanya, nada – nada lembut dan indahlah yang terdengar. Kakek pun menjadi heran. Ia pun berpikir lagi, “oh rupanya aku telah salah menilai, bukan biolanya yang buruk, melainkan cara memainkannyalah yang menentukan.” Kakek pun memejamkan matanya menikmati alunan biola tersebut. Pertunjukan pun berakhir, tak lama terdengar suara sangat mengagumkan. Ia pun membuka matanya, tampaklah sekelompok pemain musik dengan alat musiknya masing – masing. Ada biola, gitar, piano dan lainnya yang dimainkan dengan ahlinya sehingga mengalun dengan sangat syahdu dan harmonis. “Oh, inilah suara terindah yang pernah saya dengar”, ucap sang kakek.

Apakah anda pernah memiliki pengalaman seperti si kakek?
Sama seperti Agama yang terdapat di tanah air kita tercinta ini. Sesungguhnya semuanya adalah baik sekali. Akhirilah kebencian, dan tanpa memandang perbedaan marilah kita semua bergandengan tangan, saling membantu dalam keharmonisan.

sumber : cerita-bijak-motivasi.blogspot.com

SOFTWARE PROMOSI KE RIBUAN IKLAN BARIS GRATIS
Mau Promosi gampang? Klik Autosubmit aja, Sekali klik Iklan langsung tersebar tanpa perlu mengunjungi satu persatu, lebih efektif dan efisien dengan harga murah 30ribu/ bulan.
http://www.autosubmit.web.id

WEBHOSTING MURAH HANYA 5RIBU PERAK/ BULAN
WebiiHost.com, didukung server yang handal berkualitas, support pelayanan ramah, Fasilitas Cpanel, fantastico Autoinstaller Wordpress & Joomla.
http://www.webiihost.com

JASA PEMBUATAN WEBSITE MURAH CEPAT & BERKUALITAS
Mau buat website Toko Online/ Perusahaan/ Sekolah/ Pemerintah? website bisnis UKM, dll dengan harga terjangkau dan cepat? Gratis domain Hosting, klik aja Cekasweb.com aja yuk!
http://www.Cekasweb.com

TOKO ONLINE BAJU BUSANA MUSLIM SYAR'IE OKI MURAH
Mau belanja baju busana muslim, kerudung hijab trendy murah, perlengkapan rumah tangga, dll. Pengiriman Cepat via JNE, dapatkan diskon dan Free ongkir ke Jabodetabek.
http://ummu.biz
Ads by Potter.web.id

 
;